Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

SUSU KAMBING OBAT THALASEMIA


Thalasemia (anemia cooley) merupakan penyakit herediter yang disertai anemia hemolitik oleh kelainan intrakospuskuler yang disifatkan oleh kelainan hematologik dan kelainan pada tulang-tulang tertentu. Morfologi eristrosit menyatakan horochomia, anisositosis, poikilositosis, polichromasia, dan adanya sel-sel sasaran. Tulang tengkorak menebal dan tulang-tulang kaki dan tangan menderita osteoporosis.
Penyakit thalasemia mula-mula ditemukan di sekitar Laut Tengah dan menyebar sampai ke negara-negara Asia.

Pengobatan secara Medis
Pasien yang terkena thalasemia biasanya dianjurkan mengonsumsi suplemen folat dan menghindari pemberian obat-obatan yang mengandung zat besi dan pengoksidasi seperti golongan sulfonamid. Penderita thalasemia ini memerlukan tranfusi darah selama masa kehamilan atau ketika penderita sedang mengalami stres.
Penderita thalasemia yang berat harus mendapatkan jadwal perawatan transfusi darah secara teratur dan harus diberi suplemen folat. Operasi limpa juga harus dipertimbangkan jika terjadi peningkatan pembesaran limpa akibat transfusi darah. Deferoxamin juga harus diberikan kepada pasien secara rutin sebagai agen khelasi zat besi untuk mencegah terjadinya hemosidero¬sis (iron overhload).
Dewasa ini telah diperkenalkan salah satu penanganan thalasemia, yakni dengan cara transplantasi sumsum tulang yang allogenic. Anak-anak yang belum pernah mengalami iron overload (kelebihan zat besi) dan keracunan, organ-organ tubuhnya 80% dapat bereaksi dengan baik, sehingga mempunyai kemampuan hidup lebih panjang.

Pengobatan dengan Susu Kambing
Fungsi susu kambing dalam membantu penyembuhan pasien yang didiagnosis terkena thalasemia masih harus diteliti lebih jauh, berpengaruh secara genetik atau tidak. Pemberian zat besi kepada penderita thalasemia harus dilakukan dengan hati-hati, karena dikawatirkan bisa mengalami iron overload atau kelebihan zat besi. Kadar zat besi dalam susu kambing rendah sehingga pemberian susu kambing relatif aman walaupun nutritional value atau nilai nutrisinya sebagai salah satu dari 24 vital trace mineral dalam raw goat milk adalah all 100% available. Maksudnya, kandungan besi (Fe) dalam susu kambing rendah, tetapi pada pengonsumsi rawgoat milk, nilai nutrisinya tersedia 100%. Karenanya, pemberian Fe pada penderita thalasemia harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kemosiderosis atau iron overload. Dengan demikian, susu kambing yang kadar Fe-nya rendah, dapat dianggap relatif aman, karena ternyata tidak diakumulasikan di dalam tubuh.
Penderita thalasemia justru memerlukan asam folat. Hal ini disebabkan asam folat sangat penting untuk sintesis nucleid acid bases (ribosa nucleid acid/ RNA dan diocsiribosa nucleidatid/DNA). Kebutuhan asam folat orang dewasa yang direkomendasikan (recommended dietary allowance/ RDA) adalah 400 mcg per hari. Folacin dalam makanan kebanyakan berbentuk poly glutamate (PGA) yang sifatnya tidak stabil dan dalam proses memasak bahan makanan, fola¬cin ini akan rusak atau hilang sebanyak 80-90% sehingga hanya akan tersisa 4 mcg per harinya.
Dalam 1 liter susu kambing segar (raw goat milk) terdapat 6 mcg folat. Jadi, jika mengonsumsi susu kambing 150 cc per hari, kita akan memperoleh lebih kurang 1 mcg folacin yang nutritional value-nya all 100% available. Makanan yang mengandung folacin dengan biovailabilitas tinggi antara lain pisang, lime beans atau kacang yang menyerupai buncis dengan biji besar, hati, dan ragi, serta ditemukan juga pada sayuran hijau dan daging. Seorang pasien yang ditangani penulis, Rr. Srat, yang tinggal di Pamulang saat berumur 3 tahun Bering mengalami demam dan setelah didiagnosis oleh dokter pada bulan Juli 2001diketahui mengidap anemia dan thalasemia. Setelah diketahui mengidap kedua penyakit tersebut, pasien kemudian mendapatkan pertolongan secara medis dan mengonsumsi susu kambing sebanyak 150 cc tiap pagi. Sore hari pasien mengonsumsi yogurt sebanyak 200 cc dan pemanis berupa ekstrak atau jus bit. Setelah 4 bulan dan didiagnosis ulang, gejala-gejala penyakitya hilang dan hasil pemeriksaan darahnya juga bagus sehingga rencana pengambilan tulang sumsum untuk diperiksa secara rutin pada periode 4 dan 5 dibatalkan. Pada bulan December 2001 gejala-gejala kerontokan rambut dan bibir pecan-pecan juga sudah hilang dan pasien dinyatakan sembuh, tetapi masih tetap meneruskan pengobatan secara medis dan rutin mengonsumsi susu kambing.
sumber: sususegar.com